Integrasi Program PAAREDI dalam Bentuk Seni Wayang Orang: Edukasi Pengasuhan Anak di Era Digital Lewat Budaya Lokal
Sebagai bentuk inovasi dalam menyosialisasikan program PAAREDI (Pengasuhan Anak dan Remaja di Era Digital), Pemerintah Desa Kebowan menggagas pertunjukan seni tradisional wayang orang yang mengangkat tema seputar pentingnya pola asuh anak yang sehat dan bijak dalam menghadapi era digital.
Kegiatan ini dilaksanakan di halaman Balai Desa Kebowan pada Sabtu malam, 29 Juni 2025, dan berhasil menarik perhatian ratusan warga dari berbagai kalangan, mulai dari orang tua, remaja, hingga anak-anak. Pertunjukan wayang orang menjadi pilihan pendekatan edukasi berbasis budaya lokal yang menghibur sekaligus mengedukasi.
Sinopsis Cerita:
Cerita wayang orang yang ditampilkan bertajuk "Resi Pandhita lan Putrane ing Jaman Gagrak Anyar" (Resi Pandita dan Anaknya di Era Baru), menggambarkan seorang tokoh orang tua bijak bernama Resi Wasita yang berjuang membimbing anaknya, Jaka Pramana, agar tidak terjerumus ke dalam pengaruh negatif dunia maya seperti kecanduan gadget, hoaks, dan konten kekerasan.
Dalam alur cerita, Resi Wasita mengajarkan pentingnya tata krama, komunikasi penuh kasih, dan nilai budaya lokal, meskipun berada dalam gempuran teknologi digital. Ia mengingatkan bahwa kemajuan zaman harus diimbangi dengan pengasuhan yang kuat dari keluarga, agar anak tidak kehilangan jati diri.
Nilai PAAREDI yang Diangkat dalam Pertunjukan:
-
Pengasuhan dengan cinta dan komunikasi efektif antar orang tua dan anak.
-
Pengendalian penggunaan teknologi digital, terutama pada usia dini.
-
Pengenalan nilai-nilai budaya lokal dan pendidikan karakter.
-
Peran aktif orang tua dalam mengarahkan aktivitas anak di dunia maya.
Acara ini juga diselingi dengan dialog interaktif antara dalang dan penonton, di mana beberapa istilah PAAREDI dijelaskan dengan bahasa Jawa yang mudah dipahami oleh masyarakat.
Kepala Desa Kebowan, Bapak Jarot Wiyono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendekatan budaya seperti ini terbukti efektif menjangkau masyarakat luas, terutama generasi tua dan warga pedesaan. "Kami ingin pesan PAAREDI tidak hanya disampaikan lewat seminar, tetapi juga melalui kesenian yang membumi dan dekat dengan masyarakat," ujarnya.
Pertunjukan wayang orang ini merupakan hasil kolaborasi antara tim kesenian lokal, kader desa, dan fasilitator PAAREDI tingkat kecamatan. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi model edukasi berbasis budaya yang bisa direplikasi oleh desa-desa lain dalam menyampaikan pesan penting tentang pola asuh anak dan remaja yang adaptif terhadap zaman.
27 Maret 2025 14:51:27
Thanks for your sharing! this is really helpful, I am always trying to <a href="https://escaperoads.org">escape...